Resistor

Dalam elektronika dan kelistrikkan, resistor (yang dilambangkan dengan huruf R) adalah salah satu komponen pasif yang sifatnya resistif, menghambat besarnya arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Realisasinya, selain penghambat arus listrik, resistor juga bisa berfungsi / digunakan sebagai pembagi arus listrik, pembagi tegangan listrik, dan penurun tegangan listrik.

Berdasarkan Hukum Ohm, V = I x R, maka rumus untuk mencari besarnya resistor adalah R = V/I. Adapun satuan untuk resistansi resistor ini adalah Ohm dengan simbol OMEGA (Simbol Omega: Satuan Resistansi Resistor)

Berdasarkan nilai tahanan / hambatan / resistansinya, secara umum ada 2 jenis resistor, yaitu:
Resistor tetap (resistor yang nilai resistansinya tetap) dan,
Resistor yang resistansinya bisa diatur, baik diatur manual dengan tangan maupun yang diatur otomatis oleh cahaya dan suhu. Contoh resistor yang bisa diatur ini seperti: potensiometer, trimpot, LDR, dan thermistor (NTC dan PTC).

Beberapa contoh bentuk resistor bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
Khusus untuk resistor tetap (kecuali resistor dalam bentuk chip atau SMD resistor), nilai resistansinya selalu dengan gelang kode warna yang ditulis pada badan resistor dan penulisan gelang kode warna resistor ini diatur oleh EIA (Electronic Industries Association)

Kode warna resistor untuk 5 gelang bisa dilihat pada gambar berikut:
Gambar.1 Fisik Resistor
Sebagai contoh, jika pada resistor dengan 5 gelang ini:
Gelang pertama berwarna merah (2)
Gelang kedua berwarna orange (3)
Gelang ketiga berwarna kuning (4)
Gelang keempat berwarna hitam (x 1 Ohm)
Gelang kelima berwarna perak (10%)

Maka resistansi resistor tersebut adalah 234 x 1 Ohm = 234 Ohm dengan toleransi 10%, seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Gambar.3
Kode warna resistor untuk 4 gelang bisa dilihat pada gambar berikut:
Gambar.2 Fisik Resistor
Sebagai contoh, jika pada resistor dengan 4 gelang ini:
Gelang pertama berwarna cokelat (1)
Gelang kedua berwarna orange (3)
Gelang ketiga berwarna biru (x 1M Ohm)
Gelang keempat berwarna emas (5%)

Maka resistansi resistor tersebut adalah 13 x 1M Ohm = 13M Ohm dengan toleransi 5%, seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Untuk resistor tertentu tidak perlu membaca warna karena sudah tertera di body nya.
Selain dengan membaca kode-kode warna, bagi yang merasa buta warna, resistansi resistor tetap ini bisa diketahui dengan diukur menggunakan Ohm meter.




Resistor adalah komponen elektronik yang mempunyai fungsi dasar sebagai penahan Arus Listrik.
Contoh :
Asal arus 12v menjadi 9v setelah melewati resistor dengan nilai tertentu, artinya semakin besar nilai resistansi (menahan arus) akan semakin kecil arus yang melewati resistor tersebut.
Nilai resistor dihitung menggunakan satuan ohm.

Variable Resistor :

  • Potensiometer, adalah resistor yang resistansinya bisa diatur langsung dengan tangan 
  • Trimpot, adalah resistor yang resistansinya bisa diatur dengan tangan dan bantuan alat seperti dengan obeng 
  • Thermistor, adalah resistor peka suhu yang resistansinya tergantung / bisa diatur dengan suhu. Thermistor ini ada 2 jenis: 
  1. PTC (Positive Temperature Coefisien) dan NTC (Negative Temperature Coefisien) 
  2. LDR (Light Depending Resistor) disebut juga photoresistor, adalah resistor peka cahaya yang resistansinya tergantung pada cahaya atau sinar.

3 komentar:

  1. Numpang lewat bang,, mau tanya, yang di maksud toleransi itu apa bang??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toleransi:
      Misalnya Resistor 100 ohm dgn toleransi 5%
      berarti nilai Resistor tsb sekitar 95ohm sampai 105ohm.

      Hapus
  2. Mas,apa bisa resistor smd diganti dgn resistor tabung

    BalasHapus

Tulis Saran, komentar, pertanyaan dan pengetahuan anda di bawah ini, kami akan berusaha menanggapi secepatnya.

Entri Populer

Facebook Follower